jalan menuju keberhasilan

Selasa, 07 Agustus 2012

GANGGUAN MENSTRUASI

Gangguan Yang Berhubungan Dengan Menstruasi
A. PERMENTRUAL TENSION (ketegangan pra haid)
1. Pengertian
Ketegangan prahaid adalah keluhan-keluhan yang biasanya dimulai satu minggu sampai beberapa hari sebelum datangnya haid dan menghilang sesudah haid datang walaupun kadang-kadang berlangsung terus sampai haid berhenti.

2. Etiologi
Etiologi ketegangan prahaid tidak jelas, tetapi mungkin faktor penting ialah :
a. Ketidakseimbangan estrogen dan progesteron dengan akibat retensi cairan dan natrium. Dalam hubungan dengan kelainan hormonal. Pada tegangan prahaid terdapat defisiensi luteal dan pengurangan produksi progesteron.
b. Faktor kejiwaan, masalah dalam keluarga, masalah sosial dll, juga memegang peranan penting. Yang lebih muda menderita tegangan haid adaalh wanita yang lebih peka terhadap perubahan hoemonal dalam siklus haid dan terhadap faktor-faktor psikologis.
3. Manifestasi Klinis
Keluhan terdiri dari gangguan emosional berupa irritabilitas, gelisah, insomnia, nyeri kepala, perut kembung, mual, pembesaran dan rasa nyeri pda mammae dsb. Sedangka pada kasus yang berat terapat depresi, rasa ketakutan, gangguan konsentrasi, dan penigkatan gejala-gejala fisik tsb di atas.

B. DISMENORE
1. Pengertian
Nyeri menjelang atau selama haid / menstruasi.
Nyeri ini terasa di perut bagian hawah dan atau di daerah bujur sangkar Michaelis. Nyeri dapat terasa sebelum, se¬lama dan sesudah haid. Dapat bersifat kolik atau terus menerus.
Nyeri diduga karena kontraksi.
2. Etiologi
Dysmenorrhoe primer : sejak menarche, haid nyeri dan tidak ada kelainan dari alat kandungan.Dysmenorrhoe sekunder : terjadi kemudian, biasanya terdapat kelainan seperti endometriosis dan infeksi kronik genetalia interna.
Dysmenorrhoe primer, sebab :
- Psikogen.
- Konstitusionil : anaemia, tbc, kelelahan.
- Obstruksi : cervix sempit, hyperanteflexio, retroflexio, hypoplasia uteri.
- Endokrin
Dysmenorrboe sekunder terjadi pada :
- Infeksi : nyeri sudah terasa sebelam. haid.
- Myoma submucosa, polyp corpus uteri : nyeri bersifat kolik.
- Endometriosis : nyeri disebabkan tekanan oleh tumor atau perlekatan-perlekatan. Nyeri masih ada setelah haid berhenti.
- Retroflexio uteri fixata.
- Gynatresi.
3. Manifestasi Klinis
Dismenore primer :
- Usia muda
- Timbul setelah terjadinya siklus haid yang teratur
- Sering pada nulipara
- Nyeri sering terasa sebagai kejang uterus dan spastik.
- Tidak dijumpai keadaan patologik pelvik
- Hanya terjadi pada siklus haid anovulatorik.
- Sering disertai mual, muntah, kelelahan, dan nyeri kepala.
Dismenore sekunder :
- Usia lebih tua.
- Cenderung timbul setelah 2 tahun siklus haid teratur.
- Tidak berhubungan dengan paritas
- Nyeri sering terasa terus-menerus dan tumpul
- Nyeri dimulai saat haid dan menigkat bersamaan dengan kelurnya darah.
- Berhubungan dengan kelainan pelvik.
- Tidak berhubungan dengan adanya ovulasi.
- Seringlaki memerlukan tindakan operatif.
4. Pentalaksanaan
Dismenore primer :
- Psikoterapi.
- Analgetika.
- Hormonal : pada siklus yang anovulatoar tidak ada dysmenorrhoe jadi kita pergunakan obat-¬obat yang mencegah ovulasi.
Dimenore sekunder :
- Terapi causal.

C. AMENORRHOE
1. Pengetian
Amenorrhoe ialah tidak adanya haid selama 3 bulan atau lebih. Amenorrhoe bukan suatu penyakit tetapi merupakan gejala.
Amenorrhoe primer kita pergunakan bila seorang wanita be¬lum pernah mendapat menstruasi dan tidak boleh didiagnosa sebelum pasien mencapai umur 18 tahun.
Amenorrhoe sekunder ialah hilangnya haid setelah menarche.
Amenorrhoe fisiologis dapat terjadi :
- Sebelum pubertas
- Dalam kehamilan
- Dalam masa laktasi : kalau tidak menyusukan haid datang ± 3 bulan post partum, kalau menyusui dalam 6 buIan postpartum.
- Dalam menopause.
2. Etiologi
a. Dysfungsi hypothalamus:
1). Idiopatis
2). Psikogen:
a). Reaktif psikogen : kesedihan, pindah lingkungan, kehamilan palsu.
b). Anorexia nervosa.
- Dengan penambahan berat badan.
- Kelainan organis : tumor, trauma, infeksi, proses-proses degeneratif.
b. Dysfungsi hypofise.
- Insufisiensi : Sheehan.
- Tumor : chromophob, acidophil (acromegali), basophil adenom (Cushing).
- Radang
- Proses degeneratif : tbc.
c. Dysfungsi ovarium :
- Kelainan kongenital: hypoplasia ovari, syndrom tur¬ner, hermaphroditismus.
- Ovarium polykistik (Stein-Leventhal).
- Tumor.
d. Perifer: tidak bereaksi.
- Endometrium tidak bereaksi misalnya karener kuretase (Asherman syndrom) atau TBC.
e. Penyakit-penyakit lain :
- Penyakit kronis : tbc.
- Penyakit metaabolik : thyroid, pancreas, gl suprarenalis.
- Kelainan gizi
- Kelainan hepar dan ginjal
3. Pemeriksaan
Terapi amenorrhoe sangat, tergantung pada etiologi.
Banyak pemeriksaan dapat membantu kita mencari etiologi amenorrhoe antaranya: smears (sex chromatin). pemeriksaan Rontgen (selia tursica). EEG, BMR dll.
4. Penatalaksanaan (Terapi)
Terapi diberikan menurut etiologi. Secara umum dapat disebut :
1. Hormon-hormon untuk merangsang ovulasi
Merangsang hyphotalamus, gonadotrophin sebagai substansi, mengadakan rebound phenomen dengan hormon progestin, oral pills.
2. Iradiasi dari ovarium
3. Thyroid : kalau ada hypofungsi gl. Thyreoidea
4. Kesehatan umum harus diperbaiki.
Amenorrhoe karena tbc tidak usah diobati

D. POLIMENORE
Haid sering datang, jadi siklus pendek, kurang dari 25 hari.
1. Kalau siklus pendek tapi teratur ada kemungkinan :
- Stadium proliferasi pendek.
- Stadium sekresi pendek.
- Keduanya pendek.
Yang paling sering dijumpai ialah pemendekan sta¬dium proliferasi. Kalau siklus lebih pendek dari 21 hari maka kemungkinan besar juga stadium sekresi pendek. Hal ini menyebabkan infertilitas.
2. Siklus yang tadinya normal menjadi pendek.
Gejala ini biasanya disebabkan pemendekan stadium sekresi karena corpus luteum lekas mati.Ini sering terjadi karena disfungsi ovarium pada :
a. Climacterium.
b. Pubertas.
c. Penyakit (TBC).
Terapi : stadium proliferasi dapat diperpanjang dengan oestrogen dan stadium sekresi dengan kombinasi estrogen-progesteron.

E. OLIGOMENORE
Haid jarang, siklus panjang.
Oligomenorrhoe terjadi kalau siklus lebih dari 35 hari. Sering terdapat pada wanita yang asthenis. Oligomenore yang menetap dapat terjadi akibat dari :
- Perpanjangan stadium follikuler.
- Perpanjanqan stadium luteal.
- Kedua stadium di atas menjadi panjang.
Kalau siklus sekonyong-konyong menjadi panjang maka dapat disebabkan oleh :
- Pengaruh psikis
- Pengaruh penyakit : tbc.
Pada umumnya oligomenore yang ovulatoar tidak me¬merlukan terapi. Kalau mendekati amenore maka dapat diusahakan mengadakan ovulasi.
DD: terhadap kehamilan selalu harus dibuat.

F. HIPOMENORE
1. Pengertian
Hipomenore adalah perdarahan haid dalam jumlah sedikit, ganti pembalut 1-2 kali / hari.
2. Etiologi
Kekurangan estrogen maupun progesterone, stenosis hymen, stenosis serviks uteri,sinekia uteri ( sindrom asherman).
3. Lamanya Perdarahan
Secara normal haid sudah berhenti dalam 7 hari. Kalau haid lebih lama dari 7 hari maka daya regenerasi selaput lendir kurang, misalnya pada endomeritis, myoma atau carcinoma dari corpus uteri.

G. MENORRHAGIA
1. Pengertian
Menorrhagia adalah pengeluaran darah yang terlalu bunyak biasanya lebih dari 80ml per menses kadang disertai dengan bekuan darah sewaktu menstruasi, terjadi pada siklus yang teratur (Menurut Kadir & Lee, 2001).
2. Etiologi
a. Hypoplasia uteri
Menurut beratnya, hypoplasia uteri dapat mengakibatkan :
- Amenorrhoe (uterus sangat kecil)
- Hypomenorrhoe (uterus kecil jadi luka kecil)
- Menorrhagia karena tonus otot rahim kurang.
Terapi : uterotonika
b. Astheni.
Menorrhagia terjadi karena tonus otot pada umumnyu kurang.
c. Terapi : uterotonika roborantio.
d. Selama atau sesudah menderita suatu penyakit atau karena terlalu lelah. Juga karena tonus otot kurang.
e. Myoma uteri.
Menorrhagia pada myoma disebabkan oleh :
- kontraksi otot rahim kurang kuat.
- cavum uteri luas.
- Bendungan pembuluh darah balik.
Terapi : Uterotonika atau operasi
f. Hypertensi.
g. Decompensatio cordis.
h. Infeksi : endometriotis, salpingitis.
Infeksi menyebabkan hyperemia.
i. Retroflexio uteri.
Karena bendungan pembuluh darah balik.
j. Penyakit darah : Werlhoff, Haemofili.
Gangguan lainnya meliputi :


Perdarahan Bukan Haid
A. METRORRHAGI
Metrohargi ialah perdarahan dari vagina yang tidak teratur dan yang tidak ada hubungan dengan haid (perdarahan diluar haid). Dapat dibagi sbb :
1. Metrorrhagi yang disebabkan oleh adanya kehamilan, seperti :
- Abortus
- kehamilan ektopik.
2. Metrorrhagi diluar kehamilan.
Penyebab :
a. Karena luka yang tidak sembuh.
- Carcinoma dan corpus uteri¬
- Biasanya terjadi pada wanita dalam menopause. Lebih sering pada wanita tanpa anak. Fluor albus: bercampur darah.
- Diagnosa: denqan kuret percobaan.
- Carcinoma cervicis (portionis) uteri.
- Pada wanita mendekati climacterium.
- Lebih sering terdapat pada wanita yang mem¬punyai anak banyak.
- Lebih sering teredapat pada carcinoma corporis uteri.
- Diagnosa.
- Diagnosa dini hanya dengan sitologi.
- Kalau sudah lanjut dapat teraba dengan toucher atau dapat dilihat in speculo. Eksisi percobaan menentukan diagnosa.
- Carcinoma dari vulva atau vagina.
- Jarang sebagai tumor primer.
- Terjadi pada wanita dalam menopause.
- Ulcus vulva atau vagina pada wanita tua harus dicurigai terhadap kemungkinan adanya carcinoma. Diagnosa pasti dengan eksisi percobaan.
- Tumor ganas lain : sarcoma, choriocarcinoma.
- Erosio portionis.
Terdapat daerah yang merah menyala pada portio yang mudah berdarah.
Disebabkan karena epitel gepeng bertapis banyak dari portio diganti oleh epitel silindris dari endocervix.
DD : dengan carcinoma dari portio, maka harus dibuat eksisi percobaan.
Terapi : erosio portionis diobati dengan nitras argentii 10 – 20%, Albothyl.
- Myoma submucosa, polyp atau decubitus ulcus uleh pessarium.
b. Peradangan yang haemorrhagis.
- Endometritis haemorrhagica seperti pada endometritis senilis, endometritis postpartum. Perlu dilakukan kuretase untuk diagnosa maupun terapi.
- Kolpitis haemorrhagica seperti pada kolpitis senilis.
Terapi : substitusi terapi dengan oestrogen.
c. Hormonal.
Metrorrhagi dapat juga dibagi sbb :
- Perdarahan anatomis ialah perdarahan yang disebabkan karena ada kerusakan pada tractus genitalis seperti pada sebab-sebab yang telah dibahas di atas.
- Perdarahan fungsional atau dysfungsional yang tidak ada hubungannya dengan tumor, peradangan atau ke¬hamilan.

B. PERDARAHAN FUNGSIONAL
Dapat terjadi pada setiap umur pada wanita yang dewasa tapi yang tersering terdapat pada masa pubertas dan climacterium. Nama lain metrophathia haemorrhagica cystica atau follikel per¬sistens (Schroder).
Perdarahan fungsional dapat dibagi :
1. Perdarahan anovulatoar (yang tersering).
2. Perdarahan ovulatoar.
3. DD : Dapat dibuat dengan curettage percobaan dalam stadium sekresi atau dengan kurve suhu basal.

Related Post:

Komentar :

ada 0 komentar ke “GANGGUAN MENSTRUASI”

Posting Komentar

Designed by Berita Update - Belajar SEO dan Blog | Copyright of ARTIKEL KESEHATAN.
 
Copyright © 2012 ARTIKEL KESEHATAN | Design by Christian Tatelu | Download this template here!