jalan menuju keberhasilan

Rabu, 12 Desember 2012

LAPORAN PENDAHULUAN CAMPAK

BAB II PEMBAHASAN
1.     PENGERTIAN
Penyakit Campak adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak golongan Paramyxovirus.
Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 1-4 hari sebelum timbulnya ruam kulit(rash) dan 4 hari setelah ruam kulit ada.puncak penularan pada saat fase prodromal yaitu pada 1-3 hari pertama sakit.
Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan anak-anak SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini.

2.     PENYEBAB

Campak, rubeola, atau measles Adalah penyakit infeksi yang sangat mudah menular atau infeksius sejak awal masa prodromal, yaitu kurang lebih 4 hari pertama sejak munculnya ruam. Campak disebabkan oleh paramiksovirus ( virus campak). Penularan terjadi melalui udara,ludah (dorplet)dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita campak (air borne disease). Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum gejala muncul.
Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun). Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah: - bayi berumur lebih dari 1 tahun bayi yang tidak mendapatkan imunisasi remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua. Faktor yang berhubungan dengan status imunisasi campak pada batita yang diteliti dalam penelitian ini adalah pendidikan ibu, pengetahuan ibu, aktivitas ibu, status anak, dan tempat pencarian pengobatan. sebenarnya bayi sudah mendapatkan kekebalan campak dari ibunya. Namun seiring bertambahnya usia, antibodi dari ibunya semakin menurun sehingga butuh antibodi tambahan lewat pemberian vaksin campak. Apalagi penyakit campak mudah menular, dan mereka yang daya tahan tubuhnya lemah gampang sekali terserang penyakit yang disebabkan virus Morbili ini. Untungnya campak hanya diderita sekali seumur hidup. Jadi, sekali terkena campak, setelah itu biasanya tak akan terkena lagi.

3.     GEJALA

Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi, yaitu berupa: - Panas badan, nyeri tenggorokan, hidung meler ( Coryza ), batuk ( Cough ), Bercak Koplik’s spot, nyeri otot,mata merah ( conjuctivitis ). Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul 4-7 hari setelah timbulnya gejala diatas. Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan yang mendatar) maupun papula (ruam kemerahan yang menonjol). Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di depan dan di bawah telinga serta di leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2 hari, ruam menyebar ke batang tubuh, lengan dan tungkai,dan berubah warna menjadi kehitam-hitaman serta kulit bersisik, sedangkan ruam di wajah mulai memudar.
Pada puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit, ruamnya meluas serta suhu tubuhnya mencapai 40° Celsius. 3-5 hari kemudian suhu tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik dan ruam yang tersisa segera menghilang.
Demam, kecapaian, pilek, batuk dan mata yang radang dan merah selama beberapa hari diikuti dengan ruam jerawat merah yang mulai pada muka dan merebak ke tubuh dan ada selama 4 hari hingga 7 hari.

4.     KOMPLIKASI

Pada anak yang sehat dan gizinya cukup, campak jarang berakibat serius. Beberapa komplikasi yang bisa menyertai campak:
1.         Infeksi bakteri : Pneumonia dan Infeksi telinga tengah
2.         Kadang terjadi trombositopenia (penurunan jumlah trombosit),     sehingga pendeita mudah memar dan mudah mengalami perdarahan
3.         Bronkopneumoni
4.         Ensefalopati
5.         Enteritis
6.         Ensefalitis
7.         Panas tinggi
8.         Diare
9.         Radang mulut dan tenggorokan



5.     PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan ruam kulit yang khas. Pemeriksaan lain yang mungkin perlu dilakukan: pemeriksaan darah, pemeriksaan darah tepi - pemeriksaan Ig M anti campak - Pemeriksaan komplikasi campak 

6.     PENGOBATAN

Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Anak sebaiknya menjalani tirah baring. Untuk menurunkan demam, diberikan asetaminofen atau ibuprofen. Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik.

7.     PENCEGAHAN

Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman (vaksin MMR/mumps, measles, rubella), disuntikkan pada otot paha atau lengan atas.
Jika hanya mengandung campak, vaksin dibeirkan pada umur 9 bulan. Dalam bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun.
selain itu penderita juga harus disarankan untuk istirahat minimal 10 hari dan makan makanan yang bergizi agar kekebalan tubuh meningkat.

8.     TEMPO PENGERAMAN

Waktu terdedah sampai kena penyakit: Kira-kira 10 sampai 12 hari sehingga gejala pertama, dan 14 hari sehingga ruam muncul. Imunisasi (MMR) pada usia 12 bulan dan 4 tahun. Orang yang dekat dan tidak mempunyai kekebalan seharusnya tidak menghadiri sekolah atau bekerja selama 14 hari. Dianjurkan selama sekurang-kurangnya 4 hari setelah ruam muncul.
9.   DIAGNOSA BANDING
a.     Rubella(campak jerman): terdapat pembesaran kelenjar getah bening di belakang telinga.
b.    DHF : dalam 2-3 hari bisa terjadi mimisan .turniket test (rumple leede) positif, perdarahan diikiti syok,laboratorium menunjukan trombosit <100.000/ml dan serologi positif DHF
c.      Cacar air (varisella) : ditemukan vesikula atau gelembung berisi cairan.
d.    Alergi obat : adanya kemerhan di  tubuh serta ggatal-gatal  setelah disuntikan /minum obat
e.      Miliaria (keringat buntet) : gatal-gatal,bintil kemerahan.


10. PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK
a.     Persiapan alat dan bahan
Ø Gunakkan vaccine carrrier dengan 4 kotak dingin dan pastikan vaksin terlindungi dari cahaya matahari lanngsung serta tetap berada dalam vaccine carrier selama waktu pelayanan.
Ø Sebelum hari H pelarut vaksin harus disimpan di lemari es agar suhu pelarut sama dengan suhu vaksin.
Ø Periksa tanggal kadarluasa vaksin.
Ø Cantumkan jam dan tanggal pelarutan vaksin pada label vial segera setelah melarutkan vaksin.
Ø Jika tidak ada antrian untuk imunisasi,maka vaksin yang sudah dilarutkan disimpan diantara busa(spons) di dalam vaccine carrier.
Ø Jangan mengisi vaksin ke dalan spuit sebelum sasaran siap untuk disuntik.
Ø Vaksin yang telah dilarutkan hanya dapat digunakan dalam waktu 6 jam,setelah itu harus dibuang.
Ø Alat dan bahan:
§  Vaksin campak dan pelarutnya  dalam vaccine carrier
§  Spuit disposible 2 cc , 5 cc dan 10 cc
§  Bengkok
§  Kapas alkohol
§  Obat penurun panas dan oralit
§  KMS
§  Status bayi/balita
§  Formulir tindakan
§  Handscoon
§  Baki dan pengal
b.    Persiapan pasien
Ø Memberikan salam pada pasien/keluarga
Ø Mengenalkan diri pada pasien/keluarga
Ø Menjelaskan tujuan dilakukan tindakan
Ø Memberi tahudan menjelaskan  prosedur yang akan dilakukan
c.      Persiapan lingkungan
Ø Beri lingkungan yang nyaman pada pasien /keluarga
Ø Pasang sampiran
Ø Dekatkan anak dengan orang tua,orang terdekat /keluarga.
d.    Pelaksanaan
Ø Perawat mencuci tangan dan mengeringkannya
Ø Menenangkan  posisi pasien
Ø Mengatur posisi pasien dan membaringkan di tempat pemeriksaan
Ø Menyiapkan spuit 2 cc dan 5 cc
Ø  Menyiapkan vaksin dan pelarutnya
Ø Larutkan vaksin campak:
§  Spuit 10 cc digunakan untuk melarutkan vaksin 20 dosis.spuit yang telah terpakai tidak boleh digunakan untik melarutkan vaksin lagi.
§  Gunakan seluruh isi cairan dalam ampul pelarut untuk melarutkan vaksin
§  Jari tangan jangan mennyentuh jarum selama melarutkan .menyedot vaksin atau pada saat menyuntik sasaran
§  Setelah dilarutkan, kocok perlahan beberapa kali dengan memegang leher vial .jangan memutar vial vaksin di antara kedua tangan.
Ø Tusuk jarum pada vial vaksin .pastikan jarum selalu berada di dalam cairan vaksin sehingga tidak ada udara yang masuk ke dalam spuit
Ø Hisap vacsin ,dan cabut jarum dari vial ..keluarkan udara yang tersisa dengan mengetuk spuit dan dorong torak sam pai pada sekala 0,5 cc sesuai dosis (0,5 cc)
Ø Kembalikan vaksin dalam vaccine carrier dan tutup kembali vaccine carrier
Ø Desinfektan kulit ,tunggu hingga kering
Ø Suntik pasien secara SC (45 derajat) pada lengan kiri atas
Ø Rapikan pasien dan lingkungan
Ø Beri tahu orang tua /keluarga bahwa prosedur tindakan telah selesai dilakukan
Ø Beri penyuluhan tentan g efek samping vaksin
Ø Berikan obat untuk diminum dirumah
§  Menentukan dosis obat(1/2 tablet)
§  Cara minum obat(3x sehari)
§  LGG(1 sdt  gula + sejumput garam + 200 cc air hangat)
Ø Catat tindakan pada status dan KMS
Ø Memberitahu orang tua kapan jadwal kembali lagi untuk tindakan /program selanjutnya
Ø Rapikan alat-alat
Ø Cuci tangan
Ø Lakukan tindakan dengan teliti dan hati-hati.

11.EFEK SAMPING(KIPI)
·        Imunisasi campak dapat menimbulkan anafilaksis syok,namun sangat jarang
·        Dapat terjadi 5-30 menit setelah penyuntikan, dimana tiba-tiba seluruh kulit menjadi kemerahan,seluruh nafas tersumbat dan terjadi kehilangan kesadaran(menurunnya tekanan darah)
·        Baringkan penderita tanpa bantal,tungkai di tinggikan.air way harus dijamin terbuka ,nadi dan tekanan darah serta resperatory rate dipantau.pasang torniket proksimal dari daerah suntikan dan buka setiap 10-15 menit.
·        Berikan suntikan adrenalin dan rujuk ke rumah sakit.dosis adrenalin 1:1.000 adrenalin (epineprin) dengan dosis 0,01 ml/kg BB perkali. Dosis maksimum 0,3 ml perkali dan disuntikan subkutan/ IM. Dosis  maksimum dapat diulangi dengan jarak 15-20 menit sampai 2-3  kali.




BAB III PENUTUP

A.   KESIMPULAN
Imunisasi campak merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin campak kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit campak, yang diberikan pada umur bayi 9-11 bulan. Faktor yang berhubungan dengan status imunisasi campak pada batita yang diteliti dalam penelitian ini adalah pendidikan ibu, pengetahuan ibu, aktivitas ibu, status anak, dan tempat pencarian pengobatan.

B.   SARAN
§  Jika semua vaksin yang baru dan logistik lainnya belum terpakai, maka beri tanggal pelayanan sebelum dikembalikan ke puskesmas
§  Simpan kembali vaksin dengan teratur di dalam lemari es puskesmas dan pisahhkan untuk dipakai pada pelayanan  berikutnya
§  Semua vaksin yang telah dilarutkan harus segera dimusnahkan segera setelah pelayanan.














DAFTAR PUSTAKA


Direktorat jenderal PP-.PL DEPKES RI. 2006. Buku Pedoman tenaga Kesehatan Di  Lapangan, Ed. Khusus untuk pulau Kalimantan, sulawesi, bali dan NTB. Jakarta: DIT. EPIM-KESMA, SUBDIT Imunisasi.

Direktorat jenderal PP-.PL DEPKES RI. 2006. Petunjuk Teknis Surveilans Campak. Jakarta: DIT.EPIM-KESMA SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

DINAS KESEHATAN PROP. NTB. 2006. INTEGRASI SURVEILEN;  AFP, CAMPAK, TN. NTB: DIPA P2P. DIKES PROP.NTB

Designed by Berita Update - Belajar SEO dan Blog | Copyright of ARTIKEL KESEHATAN.
 
Copyright © 2012 ARTIKEL KESEHATAN | Design by Christian Tatelu | Download this template here!