BAB II PEMBAHASAN
1.
PENGERTIAN
Penyakit
Campak adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan
demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan
ruam kulit. Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak golongan Paramyxovirus.
Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah
penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 1-4 hari
sebelum timbulnya ruam kulit(rash) dan 4 hari setelah ruam kulit ada.puncak
penularan pada saat fase prodromal yaitu pada 1-3 hari pertama sakit.
Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah
campak terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan
anak-anak SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya dia
akan kebal terhadap penyakit ini.
2.
PENYEBAB
Campak,
rubeola, atau measles Adalah penyakit infeksi yang sangat mudah menular atau
infeksius sejak awal masa prodromal, yaitu kurang lebih 4 hari pertama sejak
munculnya ruam. Campak disebabkan oleh paramiksovirus
( virus campak). Penularan terjadi melalui udara,ludah (dorplet)dari hidung,
mulut maupun tenggorokan penderita campak (air borne disease). Masa inkubasi
adalah 10-14 hari sebelum gejala muncul.
Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi,
infeksi aktif dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir ibu yang telah
kebal (berlangsung selama 1 tahun). Orang-orang yang rentan terhadap campak
adalah: - bayi berumur lebih dari 1 tahun bayi yang tidak mendapatkan imunisasi
remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua. Faktor yang berhubungan
dengan status imunisasi campak pada batita yang diteliti dalam penelitian ini
adalah pendidikan ibu, pengetahuan ibu, aktivitas ibu, status anak, dan tempat
pencarian pengobatan. sebenarnya bayi sudah mendapatkan
kekebalan campak dari ibunya. Namun seiring bertambahnya usia, antibodi dari
ibunya semakin menurun sehingga butuh antibodi tambahan lewat pemberian vaksin
campak. Apalagi penyakit campak mudah menular, dan mereka yang daya tahan
tubuhnya lemah gampang sekali terserang penyakit yang disebabkan virus Morbili
ini. Untungnya campak hanya diderita sekali seumur hidup. Jadi, sekali
terkena campak, setelah itu biasanya tak akan terkena lagi.
3.
GEJALA
Gejala
mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi, yaitu berupa: - Panas
badan, nyeri tenggorokan, hidung meler ( Coryza ), batuk ( Cough ), Bercak
Koplik’s spot, nyeri otot,mata merah ( conjuctivitis ). Ruam (kemerahan di
kulit) yang terasa agak gatal muncul 4-7 hari setelah timbulnya gejala diatas.
Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan yang mendatar) maupun papula
(ruam kemerahan yang menonjol). Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di
depan dan di bawah telinga serta di leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2
hari, ruam menyebar ke batang tubuh, lengan dan tungkai,dan berubah warna
menjadi kehitam-hitaman serta kulit bersisik, sedangkan ruam di wajah mulai
memudar.
Pada puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit,
ruamnya meluas serta suhu tubuhnya mencapai 40° Celsius. 3-5 hari kemudian suhu
tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik dan ruam yang tersisa segera
menghilang.
Demam, kecapaian, pilek, batuk dan mata yang radang dan
merah selama beberapa hari diikuti dengan ruam jerawat merah yang mulai pada
muka dan merebak ke tubuh dan ada selama 4 hari hingga 7 hari.
4.
KOMPLIKASI
Pada
anak yang sehat dan gizinya cukup, campak jarang berakibat serius. Beberapa
komplikasi yang bisa menyertai campak:
1.
Infeksi bakteri : Pneumonia dan Infeksi telinga tengah
2.
Kadang terjadi trombositopenia
(penurunan jumlah trombosit), sehingga
pendeita mudah memar dan mudah mengalami perdarahan
3.
Bronkopneumoni
4.
Ensefalopati
5.
Enteritis
6.
Ensefalitis
7.
Panas tinggi
8.
Diare
9.
Radang mulut dan tenggorokan
5.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan ruam kulit
yang khas. Pemeriksaan lain yang mungkin perlu dilakukan: pemeriksaan darah,
pemeriksaan darah tepi - pemeriksaan Ig M anti campak - Pemeriksaan komplikasi
campak
6.
PENGOBATAN
Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Anak sebaiknya
menjalani tirah baring. Untuk menurunkan demam, diberikan asetaminofen atau
ibuprofen. Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik.
7.
PENCEGAHAN
Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada
anak-anak. Vaksin biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan
dan campak Jerman (vaksin MMR/mumps, measles, rubella), disuntikkan pada otot
paha atau lengan atas.
Jika hanya mengandung campak, vaksin dibeirkan pada umur
9 bulan. Dalam bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis
kedua diberikan pada usia 4-6 tahun.
selain itu penderita juga harus disarankan untuk
istirahat minimal 10 hari dan makan makanan yang bergizi agar kekebalan tubuh
meningkat.
8.
TEMPO PENGERAMAN
Waktu terdedah sampai kena penyakit: Kira-kira 10
sampai 12 hari sehingga gejala pertama, dan 14 hari sehingga ruam muncul.
Imunisasi (MMR) pada usia 12 bulan dan 4 tahun. Orang yang dekat dan tidak
mempunyai kekebalan seharusnya tidak menghadiri sekolah atau bekerja selama 14
hari. Dianjurkan selama sekurang-kurangnya 4 hari setelah ruam muncul.
9. DIAGNOSA
BANDING
a.
Rubella(campak jerman): terdapat
pembesaran kelenjar getah bening di belakang telinga.
b.
DHF : dalam 2-3 hari bisa terjadi
mimisan .turniket test (rumple leede) positif, perdarahan diikiti
syok,laboratorium menunjukan trombosit <100.000/ml dan serologi positif DHF
c.
Cacar air (varisella) : ditemukan
vesikula atau gelembung berisi cairan.
d.
Alergi obat : adanya kemerhan di tubuh serta ggatal-gatal setelah disuntikan /minum obat
e.
Miliaria (keringat buntet) :
gatal-gatal,bintil kemerahan.
10. PEMBERIAN
IMUNISASI CAMPAK
a.
Persiapan alat dan bahan
Ø Gunakkan
vaccine carrrier dengan 4 kotak dingin dan pastikan vaksin terlindungi dari
cahaya matahari lanngsung serta tetap berada dalam vaccine carrier selama waktu
pelayanan.
Ø Sebelum
hari H pelarut vaksin harus disimpan di lemari es agar suhu pelarut sama dengan
suhu vaksin.
Ø Periksa
tanggal kadarluasa vaksin.
Ø Cantumkan
jam dan tanggal pelarutan vaksin pada label vial segera setelah melarutkan
vaksin.
Ø Jika
tidak ada antrian untuk imunisasi,maka vaksin yang sudah dilarutkan disimpan
diantara busa(spons) di dalam vaccine carrier.
Ø Jangan
mengisi vaksin ke dalan spuit sebelum sasaran siap untuk disuntik.
Ø Vaksin
yang telah dilarutkan hanya dapat digunakan dalam waktu 6 jam,setelah itu harus
dibuang.
Ø Alat dan
bahan:
§
Vaksin campak dan pelarutnya dalam vaccine carrier
§ Spuit disposible 2 cc , 5
cc dan 10 cc
§
Bengkok
§
Kapas alkohol
§
Obat penurun panas dan oralit
§
KMS
§
Status bayi/balita
§
Formulir tindakan
§
Handscoon
§
Baki dan pengal
b.
Persiapan pasien
Ø Memberikan
salam pada pasien/keluarga
Ø Mengenalkan
diri pada pasien/keluarga
Ø Menjelaskan
tujuan dilakukan tindakan
Ø Memberi
tahudan menjelaskan prosedur yang akan
dilakukan
c.
Persiapan lingkungan
Ø Beri
lingkungan yang nyaman pada pasien /keluarga
Ø Pasang
sampiran
Ø Dekatkan
anak dengan orang tua,orang terdekat /keluarga.
d.
Pelaksanaan
Ø Perawat
mencuci tangan dan mengeringkannya
Ø Menenangkan posisi pasien
Ø Mengatur
posisi pasien dan membaringkan di tempat pemeriksaan
Ø Menyiapkan
spuit 2 cc dan 5 cc
Ø Menyiapkan vaksin dan pelarutnya
Ø Larutkan
vaksin campak:
§
Spuit 10 cc digunakan untuk melarutkan
vaksin 20 dosis.spuit yang telah terpakai tidak boleh digunakan untik
melarutkan vaksin lagi.
§
Gunakan seluruh isi cairan dalam ampul
pelarut untuk melarutkan vaksin
§
Jari tangan jangan mennyentuh jarum
selama melarutkan .menyedot vaksin atau pada saat menyuntik sasaran
§
Setelah dilarutkan, kocok perlahan
beberapa kali dengan memegang leher vial .jangan memutar vial vaksin di antara
kedua tangan.
Ø Tusuk
jarum pada vial vaksin .pastikan jarum selalu berada di dalam cairan vaksin
sehingga tidak ada udara yang masuk ke dalam spuit
Ø Hisap
vacsin ,dan cabut jarum dari vial ..keluarkan udara yang tersisa dengan
mengetuk spuit dan dorong torak sam pai pada sekala 0,5 cc sesuai dosis (0,5
cc)
Ø Kembalikan
vaksin dalam vaccine carrier dan tutup kembali vaccine carrier
Ø Desinfektan
kulit ,tunggu hingga kering
Ø Suntik
pasien secara SC (45 derajat) pada lengan kiri atas
Ø Rapikan
pasien dan lingkungan
Ø Beri
tahu orang tua /keluarga bahwa prosedur tindakan telah selesai dilakukan
Ø Beri
penyuluhan tentan g efek samping vaksin
Ø Berikan
obat untuk diminum dirumah
§
Menentukan dosis obat(1/2 tablet)
§
Cara minum obat(3x sehari)
§
LGG(1 sdt gula + sejumput garam + 200 cc air hangat)
Ø Catat
tindakan pada status dan KMS
Ø Memberitahu
orang tua kapan jadwal kembali lagi untuk tindakan /program selanjutnya
Ø Rapikan
alat-alat
Ø Cuci
tangan
Ø Lakukan
tindakan dengan teliti dan hati-hati.
11.EFEK
SAMPING(KIPI)
·
Imunisasi campak dapat menimbulkan
anafilaksis syok,namun sangat jarang
·
Dapat terjadi 5-30 menit setelah
penyuntikan, dimana tiba-tiba seluruh kulit menjadi kemerahan,seluruh nafas
tersumbat dan terjadi kehilangan kesadaran(menurunnya tekanan darah)
·
Baringkan penderita tanpa bantal,tungkai
di tinggikan.air way harus dijamin terbuka ,nadi dan tekanan darah serta
resperatory rate dipantau.pasang torniket proksimal dari daerah suntikan dan
buka setiap 10-15 menit.
·
Berikan suntikan adrenalin dan rujuk ke
rumah sakit.dosis adrenalin 1:1.000 adrenalin (epineprin) dengan dosis 0,01
ml/kg BB perkali. Dosis maksimum 0,3 ml perkali dan disuntikan subkutan/ IM.
Dosis maksimum dapat diulangi dengan
jarak 15-20 menit sampai 2-3 kali.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Imunisasi campak merupakan usaha
memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin campak kedalam
tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit campak, yang
diberikan pada umur bayi 9-11 bulan. Faktor yang berhubungan dengan status
imunisasi campak pada batita yang diteliti dalam penelitian ini adalah
pendidikan ibu, pengetahuan ibu, aktivitas ibu, status anak, dan tempat
pencarian pengobatan.
B.
SARAN
§ Jika
semua vaksin yang baru dan logistik lainnya belum terpakai, maka beri tanggal
pelayanan sebelum dikembalikan ke puskesmas
§ Simpan
kembali vaksin dengan teratur di dalam lemari es puskesmas dan pisahhkan untuk
dipakai pada pelayanan berikutnya
§ Semua
vaksin yang telah dilarutkan harus segera dimusnahkan segera setelah pelayanan.
DAFTAR
PUSTAKA
Direktorat
jenderal PP-.PL DEPKES RI. 2006. Buku Pedoman tenaga
Kesehatan Di Lapangan, Ed. Khusus untuk
pulau Kalimantan, sulawesi, bali dan NTB. Jakarta: DIT. EPIM-KESMA, SUBDIT
Imunisasi.
Direktorat
jenderal PP-.PL DEPKES RI. 2006. Petunjuk Teknis Surveilans Campak. Jakarta:
DIT.EPIM-KESMA SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
DINAS
KESEHATAN PROP. NTB. 2006. INTEGRASI SURVEILEN; AFP, CAMPAK, TN. NTB:
DIPA P2P. DIKES PROP.NTB
PokerStars Casino, Slots & Table Games Review | JTM Hub
You can 안양 출장안마 enjoy the 제천 출장안마 casino's wide selection of slots, video poker, 동해 출장마사지 and table 인천광역 출장마사지 games at JTM Casino. We rate the online 충청남도 출장마사지 casino's games