Pengkajian
- Riwayat atau adeanya faktor-faktor penunjang
- Merokok produk tembakau sebagai factor penyebab utama
- Tinggal atau bekerja daerah dengan polusi udara berat
- Riwayat alergi pada keluarga
- Ada riwayat asam pada masa anak-anak.
- Riwayat atau adanya faktor-faktor pencetus eksaserbasi seperti :
- Allergen (serbuk, debu, kulit, serbuk sari atau jamur)
- Sress emosional
- Aktivitas fisik yang berlebihan
- Polusi udara
- Infeksi saluran nafas
- Kegagalan program pengobatan yang dianjurkan
- Pemeriksaan fisik berdasarkan focus pada system pernafasan yang meliputi :
- Kaji frekuensi dan irama pernafasan
- Inpeksi warna kulit dan warna menbran mukosa
- Auskultasi bunyi nafas
- Pastikan bila pasien menggunakan otot-otot aksesori bila bernafas :
- Mengangkat bahu pada saat bernafas
- Retraksi otot-otot abdomen pada saat bernafas
- Pernafasan cuping hidung
- Kaji bila ekspansi dada simetris atau asimetris
- Kaji bila nyeri dada pada pernafasan
- Kaji batuk (apakah produktif atau nonproduktif). Bila produktif tentukan warna sputum.
- Tentukan bila pasien mengalami dispneu atau orthopneu
- Kaji tingkat kesadaran.
- Pemeriksaan diagnostik meliputi :
- Gas darah arteri (GDA) menunjukkan PaO2 rendah dan PaCO2 tinggi
- Sinar X dada memunjukkan peningkatan kapasitas paru dan volume cadangan
- Klutur sputum positif bila ada infeksi
- Esei imunoglobolin menunjukkan adanya peningkatan IgE serum
- Tes fungsi paru untuk mengetahui penyebab dispneu dan menentukan apakah fungsi abnormal paru ( obstruksi atau restriksi).
- Tes hemoglobolin.
- EKG ( peninggian gelombang P pada lead II, III, AVF dan aksis vertikal.
- Kaji persepsi diri pasien
- Kaji berat badan dan masukan rata-rata cairan dan diet.
Diagnosa Keperawatan
- Tak efektif bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi sekret atau sekresi kental.
- Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah, produksi sputum, dispneu
Intervensi
Diagnosa I :
Tidak efektif bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi sekret, sekret kental.
Tujuan :
Mempertahakan jalan nafas paten dengan bunyi nafas bersih/jelas.
Kriteria hasil :
Menujukkan perilaku untuk memperbaiki bersihan jalan nafas( batuk yang efektif, dan mengeluarkan secret.
Rencana Tindakan :
- Kaji /pantau frekuensi pernafasan.Catat rasio inspirasi dan ekspirasi
R/ Tachipneu biasanya ada pada beberapa derajat dapat ditemukan pada penerimaan atau selam stress/ proses infeksi akut. Pernafasan melambat dan frekuensi ekspirasi memanjang disbanding inspirasi - Auskultasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi nafas
R/ Derajat spasme bronkus terjadi dengan obstruksi jalan nafas dan dapat /tak dimanisfestasikan adanya bunyi nafas. - Kaji pasien untuk posisi yang nyaman,Tinggi kepala tempat tidur dan duduk pada sandaran tempat tidur
R/ Peninggian kepala tempat tidur mempermudah fungsi pernafasan dengan mempergunakan gravitasi. Dan mempermudah untuk bernafas serta membantu menurunkan kelemahan otot-otot dan dapat sebagai alat ekspansi dada. - Bantu latihan nafas abdomen atau bibir
R/ Untuk mengatasi dan mengontrol dispneu dan menurunkan jebakan udara - Observasi karakteriktik batuk dan Bantu tindakan untuk efektifan upaya batuk
R/ Mengetahui keefktifan batuk - Tingkatan masukan cairan samapi 3000ml/hari sesuai toleransi jantung serta berikan hangat dan masukan cairan antara sebagai penganti makan
R/ Hidrasi membantu menurunkan kekentalan secret,mempermudah pengeluaran.cairan hangat dapat menurunkan spasme bronkus. Cairan antara makan dapat meningkatkan distensi gaster dan tekana diafragma. - Berikan obat sesuai indikasi
R/ Mempercepat proses penyembuhan.
Diagnosa Keperawatan II :
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah,produksi sputum, dispneu.
Tujuan :
Peningkatan dalam status nutrisi dan berta badan pasien
Kriteria hasil :
Pasien tidak mengalami kehilangan berat badan lebih lanjut atau mempertahankan berat badan.
Rencana tindakan :
- Pantau masukan dan keluaran tiap 8 jam, jumlah makanan yang dikonsumsi serta timbang berta badan tiap minggu.
R/ Untuk mengidentifikasi adanya kemajuan atau penyimpangan dari yang diharapkan. - Ciptakan suasana yang menyenangkan ,lingkungan yang bebas dari bau selama waktu makan
R/ suasana dan lingkungan yang tak sedap selama waktu makan dapat meyebakan anoreksia. - Rujuk pasien ke ahli diet untuk memantau merencanakan makanan yang akan dikonsumsi
R/ Dapat membantu pasien dalam merencanakan makan dengan gisi yang sesuai. - Dorong klien untuk minum minimal 3 liter cairan perhari, jika tidak mendapat infus.
R/ untuk mengatasi dehidrasi pada pasien.
Komentar :
Posting Komentar